Bahan Bacaan

“Setan mengetahui bahwa pikiran sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakannya. Ia sedang berusaha menuntun baik orang muda maupun orang dewasa untuk membaca buku-buku cerita serta buku-buku lainnya. Para pembaca buku-buku seperti itu menjadi tidak layak untuk menuaikan kewajiban yang mereka hadapi. Mereka hidup dalam khayalan, dan tidak mempunyai kerinduan untuk menyelidiki Kitab Suci untuk makan manna dari surga. Pikiran yang perlu dikuatkan menjadi lemah, dan kehilangan kuasanya untuk mempelajari kebenaran besar yang ada sangkut-pautnya dengan tugas dan pekerjaan Kristus, ----- kebenaran yang dapat memperkuat pikiran, menggugah angan-angan, serta menyalakan suatu keinginan yang kuat dan sungguh-sungguh untuk menang sebagaimana Kristus telah menang.” (Messages to Young People, p. 271)

“…. Cerita-cerita percintaan, dongeng-dongen picisan yang menggemparkan, malah jenis-jenis buku yang disebut novel agama ---- buku-buku yang dalamnya pengarang menarik suatu pelajaran akhlak dari ceritanya ---- menjadi suatu kutuk kepada mereka yang membacanya. Perasaan agama mungkin dijalinkan di seluruh buku cerita, tetapi dalam banyak hal Setan mengenakan jubah malaikat, sehingga dapat memperdayakan dan memikat lebih berhasil. Seorang pun tiada yang sudah teguh dalam prinsip-prinsip rohani, seorang pun tiada yang sudah aman dari penggodaan sehingga mereka sudah aman dalam membaca cerita-cerita seperti ini. Ambillah tekad menjauhkan segala bacaan yang tidak berharga. Hal itu tidak akan menguatkan kerohanianmu, tetapi akan memasukkan ke dalam ingatan perasaan-perasaan yang merusak angan-angan, menyebabkan engkau kurang memikirkan tentang Yesus dan merenungkan pelajaran-pelajaran-Nya yang berharga.” (Messages to Young People, p. 273)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar