Sikap Berdoa

PENTINGNYA DOA

“Apabila Juruselamat manusia dengan kekuatan Ilahi-Nya merasa perlu berdoa, betapa lebih besar manusia lemah dan berdosa seharusnya merasa kebutuhannya dalam doa yang sungguh-sungguh dan senantiasa….. Dia telah membuktikan pada kita bahwa doa sangat penting menerima kekuatan melawan kuasa kegelapan dan melakukan tugas yang dipercayakan kepada kita. Kekuatan kita sendiri adalah kelemahan, tetapi yang diberikan Allah pada kita adalah kuasa, sehingga setiap orang yang memperolehnya lebih besar daripada seorang pemenang.” (Testimonies for the Church, vol. 2, pp. 202, 203)

“Mengapa anak laki-laki dan anak perempuan Allah menjadi malas berdoa, padahal doa itu adalah kunci di tangan iman untuk membuka perbendaharaan surga…..? (Steps to Christ, p. 95)


MENGHINA ALLAH MELALUI DOA

“Orang-orang yang mengajukan permohonan mereka kepada Allah dan menuntut janji-Nya sedangkan mereka tidak memenuhi syaratnya, adalah menghina Yehovah.” (Christ Object Lessons, p. 142)


BERTELUT

“Saya telah menerima surat-surat yang menanyakan kepada saya berkenan dengan sikap yang sepatutnya diambil oleh seseorang yang mempersembahkan doa kepada yang maha kuasa dari alam semesta. Dari manakah Saudara-Saudara kita memperoleh pandangan, bahwa mereka harus berdiri pada kakinya sewaktu berdoa kepada Allah?.... (Bacalah : Lukas 22:41; Kisah Para Rasul 9:40; 7:59,60; 20:36; 21:5; Ezra 9:5,6; Mazmur 95:6; Efesus 3:14)….”

“Baik di dalam perbaktian umum maupun di dalam perbaktian pribadi kewajiban kita adalah tunduk berlutut ke hadapan Allah, apabila kita mempersembahkan permohonan-permohonan kita kepada-Nya. Perbuatan ini menunjukkan ketergantungan kita kepada Allah….”

“Janganlah berdiri tegak dalam cara farisimu lalu mempersembahkan doa-doamu kepada Allah. Janganlah menaruh harap pada kekuatanmu sendiri. Janganlah bergantung padanya : melainkan supaya selalu tunduk berlutut ke hadapan Allah, dan menyembah Dia, maka apabila engkau berhimpun bersama-sama menyembah Allah, ingatlah lalu tunduk berlutut ke hadapan-Nya. Hendaklah perbuatan ini membuktikan bahwa seluruh jiwa, tubuh, dan roh tunduk kepada Roh Kebenaran….”

“Doa yang dipersembahkan oleh Salomo selama pentahbisan kaabah, ia itu bukan dilakukan selagi ia berdiri tegak pada kakinya. Raja itu bertelut dalam posisi merendah sebagai seseorang yang memohon. Disinilah terdapat sebuah pelajaran bagi umat Allah di waktu ini.” (Bible Commentary, vol. 7-A, pp. 108, 109)

“Baik dalam perbaktian banyak orang maupun sendirian, kita harus bertelut di hadapan Tuhan bila kita mempersembahkan permohonan kita kepada-Nya. Yesus, teladan kita, ‘bertelut dan berdoa’ (Lukas 22:41). Tentang murid-murid-Nya tertulis bahwa mereka juga ‘bertelut dan berdoa.’ (Kisah Para Rasul 9:40; 20:36; 21:5). Paulus menyatakan, ‘Aku bertelut sambil memohonkan kepada Bapa itu.’ (Efesus 3:14). Dalam mengaku dosa-dosa Israel di hadirat Allah, Ezra bertelut. (Ezra 9:5). Daniel tiga kali sehari dan berdoa, dan bersyukur kepada Allahnya. (Daniel 6:10).” (Gospel Workers, p. 178)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar